Minggu, 10 Agustus 2014

Kepulauan Derawan: Juli 2014

Setelah 2 bulan yang lalu pergi ke Komodo, sekarang saya pergi ke Kalimantan! Hahahha. Kesannya kaya duitnya ga abis-abis ya, padahal yang ke komodo kemarin itu hadiah ultah dari emak. Kalo yang Kalimantan ini sih bayar sendiri, ngerogoh kocek tabungan plus irit irit makan siangnya. Hahahhaa.

Udah lama rasanya pengen ke Derawan, beruntung beberapa teman yang ke Komodo bareng ngajakin ke Derawan. Gue biasanya kalo ada yang ngajakin ngetrip pasti diiyain, asal waktu dan duit cucok. Nah pas banget nih ke Derawan pas libur lebaran seminggu. Awalnya sempat ketar ketir juga takut cutinya ga diapprove, tapi ternyata memang dapet libur seminggu dari kantor. Horeeee!

Day 1 : Jakarta-Balikpapan-Tarakan
Perjalanan dimulai pada hari jum’at tanggal 25 Juli. Gw ijin setengah hari di kantor. Gue ambil hari jum’at, karena tiket pesawatnya yang lebih murah dibanding hari sabtunya, bisa lebih murah 500rb sampai sejuta. Harga tiket Lion Air hari itu Rp 1.080.000 Jakarta-Tarakan gw beli 2 bulan sebelumnya. Ternyata oh ternyata, menjelang hari H tiket2 itu pada turun harga, bahkan yang hari sabtu ada yang cuma 800rb. Baru tau gue kalo tiket pesawat bisa turun drastis mendekati hari H. Kayanya sih karena pesawatnya kurang laku. Yah mungkin siapa juga yang mau mudik ke Balikpapan, ye kan? Bener aja, pesawatnya sepiii beneur. Hahaha.

Gue ke bandara kira-kira jam 12an, sampai di sana jam 1, sudah ditunggu di A&W oleh 2 teman trip saya, nona Vincen dan Ci Lois. Di A&W terminal 1c ini gue hampir makan staples! Gila aja, ada staples di dalem ayam gorengnya. Habis itu gue tegur deh mbak2nya, sampe managernya keluar minta maap dan mau ngeganti ayamnya. Tapi karena udah gue abisin juga ya gue tolak lah. Hahahhaa. 

nona vincen-ce lois-saya

Kami berangkat pukul 14.50 dan sampai di Balikpapan 2 jam setelahnya. Bandara Balikpapan ini bener bener kece ya! Bahkan ada playgroundnya di setiap gate. Salah satu bandara terbaik yang pernah gue liat di Indonesia. Setelah menunggu kira-kira setengah jam, kami naik pesawat lagi menuju Tarakan. Sampai Tarakan kira-kira sudah jam 9 malam. Kami naik taksi (harga dipatok 75000) menuju hotel yang sudah kami pesan di Agoda, Hotel Padma Tarakan (Rp 400.000 semalam). Hotelnya cukup luas dan oke, sayang toiletnya agak bau. Setelah menaruh barang, kami pergi ke tempat kepiting soka enak rekomendasi supir taksi. Kami ke sana dengan angkot seharga Rp 5000. Sayang, kami sedikit nyasar dan ternyata tempat yang dituju sudah tutup jam segitu. Kami pun makan di tempat makan (lupa namanya) yang buka dan terlihat ramai, kami makan ayam dan ikan di situ seharga 36.000. Usai makan kami menunggu angkot yang tak kunjung datang. Thank god, ada mas2 dan ibu2 baik hati yang mau memboncengi kami dengan motornya sampai depan hotel. Bahkan si ibu pun gam au dibayar. Ternyata bener kata abang taksi, orang Tarakan ini baik-baik. Katanya sih, kalau ada motor ga dikunci di tengah jalan, mau ditinggal berapa lamapun tetep saja tidak ada yang mengambil. Haha.

Day 2: Perjalanan ke Pulau Derawan
Kami dijemput oleh pihak tur wisatakita.com jam 11 di hotel, kami pun dibawa ke tempat meeting point yaitu di pelabuhan Tarakan untuk berangkat bersama 27 peserta trip lainnya (total ada 30 orang). Kami berkenalan dengan beberapa orang di sana, ada Jimmy, Shella, Novita dan Alex, yang belakangan menjadi dekat sepanjang perjalanan. Kami sudah memesan wisatakita sebelumnya dengan harga Rp 2.100.000 (penginapan basicnya homestay, tapi bisa memilih penginapan lain dengan harga variatif dengan menambah biaya). Nona Vincen pengen kamar yang ada AC-nya, jadi kita nambah 150an ribu.

Pukul 2 kami berangkat menuju kepulauan Derawan, perjalanannya sangatlah memabukkan, dikarenakan kapal yang bergerak sangat cepat sehingga kami sedikit terpental. Sekitar pukul 5 sore, kami sudah sampai di Derawan. Kami menaruh barang di penginapan Derawan Fisheries. Penginapan ini berada di dekat pantai dan langsung memiliki view laut serta sunset. Meskipun harganya tidak terlalu mahal, tapi viewnya oke. Bahkan kami bisa melihat penyu seliweran di dekat kamar bila beruntung. Kami kemudian melihat sunset di dermaga, makan lalu keliling pulau derawan untuk jalan-jalan malam. Pulau ini cukup hidup di malam hari (tapi jangan bayangin kaya Gili Trawangan). Banyak tempat makan dan toko souvenir yang buka. Usai jalan-jalan kami langsung istirahat di kamar. Sangking capeknya hari itu gue tidur jam 10 (jarang jarang loh! :P)

Sunset di dermaga penginapan kami, Derawan Fisheries

Day 3: Nabucco-Maratua-Kakaban
Alasan kami memilih trip wisatakita.com adalah karena ada itinerary ke Nabucco, sementara trip lain jarang yang ke Nabucco. Benar saja, ternyata pilihan kami tidak salah. Nabucco yang menjadi destinasi pertama di hari itu benar benar top markotop. Degradasi warna laut dari biru muda ke biru tuanya benar benar memanjakan mata. Gila deh, kalo ada orang yang bilang surga itu ada di Indonesia, hal itu benar adanya. Si Nabucco ini merupakan sebuah resort yang masih menjadi bagian dari pulau Maratua. Perjalanan dari derawan ke Nabucco 2 jam menggunakan kapal. Destinasi paling jauh. Karena nabucco sudah menjadi resort, tentunya masuknya harus bayar. Entah berapa pihak wisata kita membayar ke manajemen resort, kita sih tinggal ongkang ongkang kaki sama foto selfie.

Me at Nabucco

Puas main di Nabucco, perjalanan dilanjutkan ke Maratua. Kami agak kaget melihat Maratua tidak secantik yang ada di google, padahal katanya Maratua itu yang paling cantik di kepulauan Derawan. Ternyata airnya memang lagi surut, jadi gradasi air di pantainya tidak terlihat sama sekali. Agak kecewa sih, tapi ya sudahlah. Kita tidak bisa memprediksi alam. Toh kita sudah ke Nabucco juga kan. Untungnya kita ke sana :”))

ki-ka: cuni, novita, alex, shella, jimmy, vincen, lois, maria at maratua
(photo by wisatakita)

Setelah bermain di pantai Maratua, kita snorkeling sebentar di dekat Maratua, lalu kita menuju ke Pulau Kakaban. Setelah makan siang di sana, kami berenang di Danau Kakaban bersama ribuan ubur ubur (yang tidak menyengat). Stingless jellyfish ini konon katanya hanya ada di 2 habitat di dunia, satu di Pulau Kakaban, satu di Palau, Micronesia. Wah, betapa bangganya ya kita sebagai orang Indonesia.
Ubur ubur ini sangatlah cantik bahkan saya sampai senyam senyum dan ketawa sendiri pas snorkeling. Dari kecil sampe gede semuanya berenang di danau ini. Sayang danaunya agak keruh, kurang tahu juga sih apakah memang keruh dari sananya atau keruh karena kotor.

me with stingless jellyfish (photo by wisatakita)

Usai snorkeling sama ubur-ubur, kita snorkeling di depan pulau kakaban bareng ikan dan karang yang cantik-cantik. Ya ampun cakepnya subhanallove! Beruntung saya snorkeling jauh jauh dari pantai, makin jauh makin kelihatan cantiknya biota lautnya. Puas snorkeling kamipun pulang ke derawan.

Sunset hari itu kami habiskan di dermaga utama Pulau Derawan sambil foto-foto. Setelah puas, kami pun jalan-jalan lagi di pulau derawan, kali ini bareng sama rombongan kaleng rombeng hahahaha. Anak anak yang deket pas trip, kita ber7 (Cuni, Lois, Vincen, Jimmy, Shella, Alex, Novita. Ada 1 lagi si Maria tapi dia ga ikut kita jalan malam ini). Kita jajan jajan dan liat liat souvenir. Sempet makan jagung bakar juga dan es kelapa.

Oh iya, hari itu bertepatan dengan malam takbiran. Suara petasan dan kembang api di mana mana, udah kaya di kota besar aja. Keren deh! Sayang aja petasan yang dimainkan oleh anak anak kecil ini agak mengerikan, jarangnya dekat banget dan takut kena rasanya. Hiiy!

Day 4: Gusung-Sangalaki-Samama
Hari ini dimulai dengan pergi ke pulau Gusung yang letaknya tidak jauh dari Derawan. Pulau ini sangatlah kecil, di sana kita main di pasirnya yang putiiiih banget. Spot yang bagus buat foto-foto! Setelah itu kami pergi snorkeling dekat situ dan kembali ke Pulau Derawan untuk makan siang. Kita juga sempat snorkeling di Derawan, karangnya ada juga di tempat yang rendah, sehingga melukai kaki saya dan menjadi oleh oleh kenangan sampai pulang ke Jakarta.

giant leap at gusung island

Setelah makan di Derawan Dive Resort (ini resort paling bagus di Derawan, ada beberapa orang trip kita yang tinggal di sini dan upgradenya 1.9 juta. Wew! Hampir seharga trip!), kami pergi ke pulau sangalaki. Kami ke pulau sangalaki pada saat surut, airnya beninnng banget dan coral serta karangnya menyembul ke permukaan air, benar-benar amazing. Di pulau ini kita juga bisa melihat anak anak penyu yang dilestarikan. Dan jika beruntung, Anda dapat bertemu manta di pulau ini, sayangnya kami kurang beruntung. Hahaha!

view dari derawan dive resort

beningnya air di pulau sangalaki

karang yang menyembul saat surut di sangalaki
(photo by wisatakita)

Pengejaran manta mengelilingi pulau sangalaki tidak berhasil, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pulau Samama. Di sini ada hutan Mangrove di pantai. Wow! Lagi-lagi berdecak kagum. Di gugusan kepulauan derawan ini bukan hanya ada pantai, ikan, karang, ubur-ubur, manta, tapi juga ada hutan mangrove. Lengkap sudah kesempurnaannya! Hahahhaa.

the girls at mangrove forest, samama island (photo by jimmy)

anak penyu berbaris rapi


Setelah dari Samama, kami kembali ke Derawan untuk naik banana boat! Setelah itu kami pun bersih2 badan dan mengelilingi pulau derawan di malam terakhir!

Mungkin ini malam terakhir di Derawan, tapi bukan di Kalimantan Timur, esok, kami bertiga akan melanjutkan perjalanan ke desa Biduk-Biduk, untuk melihat keajaiban alam yang lain! :)

Trip wisatakita.com cukup recommended. Guidenya, Mas Daniel orangnya asik dan cekatan. Tripnya juga jelas serta lengkap dan yang paling buat saya amaze adalah wisatakita punya life jacket yang dicustomize sendiri dengan bordiran nama tripnya. Hahahaha. Baru nemu kali ini!


Untuk postingan desa biduk biduk dan Labuan cermin dapat dilihat di sini >> Desa Biduk-Biduk dan Labuan Cermin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar