Setelah 2 bulan yang lalu pergi ke Komodo, sekarang saya
pergi ke Kalimantan! Hahahha. Kesannya kaya duitnya ga abis-abis ya, padahal
yang ke komodo kemarin itu hadiah ultah dari emak. Kalo yang Kalimantan ini sih
bayar sendiri, ngerogoh kocek tabungan plus irit irit makan siangnya. Hahahhaa.
Udah lama rasanya pengen ke Derawan, beruntung beberapa
teman yang ke Komodo bareng ngajakin ke Derawan. Gue biasanya kalo ada yang
ngajakin ngetrip pasti diiyain, asal waktu dan duit cucok. Nah pas banget nih
ke Derawan pas libur lebaran seminggu. Awalnya sempat ketar ketir juga takut
cutinya ga diapprove, tapi ternyata memang dapet libur seminggu dari kantor.
Horeeee!
Day 1 :
Jakarta-Balikpapan-Tarakan
Perjalanan dimulai pada hari jum’at tanggal 25 Juli. Gw ijin
setengah hari di kantor. Gue ambil hari jum’at, karena tiket pesawatnya yang
lebih murah dibanding hari sabtunya, bisa lebih murah 500rb sampai sejuta.
Harga tiket Lion Air hari itu Rp 1.080.000 Jakarta-Tarakan gw beli 2 bulan
sebelumnya. Ternyata oh ternyata, menjelang hari H tiket2 itu pada turun harga,
bahkan yang hari sabtu ada yang cuma 800rb. Baru tau gue kalo tiket pesawat
bisa turun drastis mendekati hari H. Kayanya sih karena pesawatnya kurang laku.
Yah mungkin siapa juga yang mau mudik ke Balikpapan, ye kan? Bener aja,
pesawatnya sepiii beneur. Hahaha.
Gue ke bandara kira-kira jam 12an, sampai di sana jam 1,
sudah ditunggu di A&W oleh 2 teman trip saya, nona Vincen dan Ci Lois. Di
A&W terminal 1c ini gue hampir makan staples! Gila aja, ada staples di dalem
ayam gorengnya. Habis itu gue tegur deh mbak2nya, sampe managernya keluar minta
maap dan mau ngeganti ayamnya. Tapi karena udah gue abisin juga ya gue tolak
lah. Hahahhaa.
nona vincen-ce lois-saya
Kami berangkat pukul 14.50 dan sampai di Balikpapan 2 jam
setelahnya. Bandara Balikpapan ini bener bener kece ya! Bahkan ada
playgroundnya di setiap gate. Salah satu bandara terbaik yang pernah gue liat
di Indonesia. Setelah menunggu kira-kira setengah jam, kami naik pesawat lagi
menuju Tarakan. Sampai Tarakan kira-kira sudah jam 9 malam. Kami naik taksi
(harga dipatok 75000) menuju hotel yang sudah kami pesan di Agoda, Hotel Padma
Tarakan (Rp 400.000 semalam). Hotelnya cukup luas dan oke, sayang toiletnya
agak bau. Setelah menaruh barang, kami pergi ke tempat kepiting soka enak rekomendasi
supir taksi. Kami ke sana dengan angkot seharga Rp 5000. Sayang, kami sedikit
nyasar dan ternyata tempat yang dituju sudah tutup jam segitu. Kami pun makan
di tempat makan (lupa namanya) yang buka dan terlihat ramai, kami makan ayam
dan ikan di situ seharga 36.000. Usai makan kami menunggu angkot yang tak
kunjung datang. Thank god, ada mas2 dan ibu2 baik hati yang mau memboncengi
kami dengan motornya sampai depan hotel. Bahkan si ibu pun gam au dibayar.
Ternyata bener kata abang taksi, orang Tarakan ini baik-baik. Katanya sih,
kalau ada motor ga dikunci di tengah jalan, mau ditinggal berapa lamapun tetep
saja tidak ada yang mengambil. Haha.
Day 2: Perjalanan ke
Pulau Derawan
Kami dijemput oleh pihak tur wisatakita.com jam 11 di hotel,
kami pun dibawa ke tempat meeting point yaitu di pelabuhan Tarakan untuk
berangkat bersama 27 peserta trip lainnya (total ada 30 orang). Kami berkenalan
dengan beberapa orang di sana, ada Jimmy, Shella, Novita dan Alex, yang
belakangan menjadi dekat sepanjang perjalanan. Kami sudah memesan wisatakita
sebelumnya dengan harga Rp 2.100.000 (penginapan basicnya homestay, tapi bisa
memilih penginapan lain dengan harga variatif dengan menambah biaya). Nona Vincen
pengen kamar yang ada AC-nya, jadi kita nambah 150an ribu.
Pukul 2 kami berangkat menuju kepulauan Derawan,
perjalanannya sangatlah memabukkan, dikarenakan kapal yang bergerak sangat
cepat sehingga kami sedikit terpental. Sekitar pukul 5 sore, kami sudah sampai
di Derawan. Kami menaruh barang di penginapan Derawan Fisheries. Penginapan ini
berada di dekat pantai dan langsung memiliki view laut serta sunset. Meskipun
harganya tidak terlalu mahal, tapi viewnya oke. Bahkan kami bisa melihat penyu
seliweran di dekat kamar bila beruntung. Kami kemudian melihat sunset di dermaga,
makan lalu keliling pulau derawan untuk jalan-jalan malam. Pulau ini cukup
hidup di malam hari (tapi jangan bayangin kaya Gili Trawangan). Banyak tempat
makan dan toko souvenir yang buka. Usai jalan-jalan kami langsung istirahat di
kamar. Sangking capeknya hari itu gue tidur jam 10 (jarang jarang loh! :P)
Sunset di dermaga penginapan kami, Derawan Fisheries
Day 3: Nabucco-Maratua-Kakaban
Alasan kami memilih trip wisatakita.com adalah karena ada
itinerary ke Nabucco, sementara trip lain jarang yang ke Nabucco. Benar saja,
ternyata pilihan kami tidak salah. Nabucco yang menjadi destinasi pertama di
hari itu benar benar top markotop. Degradasi warna laut dari biru muda ke biru
tuanya benar benar memanjakan mata. Gila deh, kalo ada orang yang bilang surga itu ada di Indonesia, hal itu benar adanya. Si Nabucco ini merupakan sebuah
resort yang masih menjadi bagian dari pulau Maratua. Perjalanan dari derawan ke
Nabucco 2 jam menggunakan kapal. Destinasi paling jauh. Karena nabucco sudah
menjadi resort, tentunya masuknya harus bayar. Entah berapa pihak wisata kita
membayar ke manajemen resort, kita sih tinggal ongkang ongkang kaki sama foto
selfie.
Me at Nabucco
Puas main di Nabucco, perjalanan dilanjutkan ke Maratua.
Kami agak kaget melihat Maratua tidak secantik yang ada di google, padahal
katanya Maratua itu yang paling cantik di kepulauan Derawan. Ternyata airnya
memang lagi surut, jadi gradasi air di pantainya tidak terlihat sama sekali.
Agak kecewa sih, tapi ya sudahlah. Kita tidak bisa memprediksi alam. Toh kita
sudah ke Nabucco juga kan. Untungnya kita ke sana :”))
ki-ka: cuni, novita, alex, shella, jimmy, vincen, lois, maria at maratua
(photo by wisatakita)
Setelah bermain di pantai Maratua, kita snorkeling sebentar
di dekat Maratua, lalu kita menuju ke Pulau Kakaban. Setelah makan siang di
sana, kami berenang di Danau Kakaban bersama ribuan ubur ubur (yang tidak
menyengat). Stingless jellyfish ini konon katanya hanya ada di 2 habitat di
dunia, satu di Pulau Kakaban, satu di Palau, Micronesia. Wah, betapa
bangganya ya kita sebagai orang Indonesia.
Ubur ubur ini sangatlah cantik bahkan saya sampai senyam
senyum dan ketawa sendiri pas snorkeling. Dari kecil sampe gede semuanya
berenang di danau ini. Sayang danaunya agak keruh, kurang tahu juga sih apakah
memang keruh dari sananya atau keruh karena kotor.
me with stingless jellyfish (photo by wisatakita)
Usai snorkeling sama ubur-ubur, kita snorkeling di depan
pulau kakaban bareng ikan dan karang yang cantik-cantik. Ya ampun cakepnya
subhanallove! Beruntung saya snorkeling jauh jauh dari pantai, makin jauh makin
kelihatan cantiknya biota lautnya. Puas snorkeling kamipun pulang ke derawan.
Sunset hari itu kami habiskan di dermaga utama Pulau Derawan
sambil foto-foto. Setelah puas, kami pun jalan-jalan lagi di pulau derawan,
kali ini bareng sama rombongan kaleng rombeng hahahaha. Anak anak yang deket
pas trip, kita ber7 (Cuni, Lois, Vincen, Jimmy, Shella, Alex, Novita. Ada 1
lagi si Maria tapi dia ga ikut kita jalan malam ini). Kita jajan jajan dan liat
liat souvenir. Sempet makan jagung bakar juga dan es kelapa.
Oh iya, hari itu bertepatan dengan malam takbiran. Suara
petasan dan kembang api di mana mana, udah kaya di kota besar aja. Keren deh!
Sayang aja petasan yang dimainkan oleh anak anak kecil ini agak mengerikan,
jarangnya dekat banget dan takut kena rasanya. Hiiy!
Day 4: Gusung-Sangalaki-Samama
Hari ini dimulai dengan pergi ke pulau Gusung yang letaknya
tidak jauh dari Derawan. Pulau ini sangatlah kecil, di sana kita main di
pasirnya yang putiiiih banget. Spot yang bagus buat foto-foto! Setelah itu kami
pergi snorkeling dekat situ dan kembali ke Pulau Derawan untuk makan siang.
Kita juga sempat snorkeling di Derawan, karangnya ada juga di tempat yang
rendah, sehingga melukai kaki saya dan menjadi oleh oleh kenangan sampai pulang
ke Jakarta.
giant leap at gusung island
Setelah makan di Derawan Dive Resort (ini resort paling
bagus di Derawan, ada beberapa orang trip kita yang tinggal di sini dan
upgradenya 1.9 juta. Wew! Hampir seharga trip!), kami pergi ke pulau sangalaki.
Kami ke pulau sangalaki pada saat surut, airnya beninnng banget dan coral serta
karangnya menyembul ke permukaan air, benar-benar amazing. Di pulau ini kita
juga bisa melihat anak anak penyu yang dilestarikan. Dan jika beruntung, Anda
dapat bertemu manta di pulau ini, sayangnya kami kurang beruntung. Hahaha!
view dari derawan dive resort
beningnya air di pulau sangalaki
karang yang menyembul saat surut di sangalaki
(photo by wisatakita)
Pengejaran manta mengelilingi pulau sangalaki tidak
berhasil, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pulau Samama. Di sini ada hutan
Mangrove di pantai. Wow! Lagi-lagi berdecak kagum. Di gugusan kepulauan derawan
ini bukan hanya ada pantai, ikan, karang, ubur-ubur, manta, tapi juga ada hutan
mangrove. Lengkap sudah kesempurnaannya! Hahahhaa.
the girls at mangrove forest, samama island (photo by jimmy)
anak penyu berbaris rapi
Setelah dari Samama, kami kembali ke Derawan untuk naik
banana boat! Setelah itu kami pun bersih2 badan dan mengelilingi pulau derawan
di malam terakhir!
Mungkin ini malam terakhir di Derawan, tapi bukan di
Kalimantan Timur, esok, kami bertiga akan melanjutkan perjalanan ke desa
Biduk-Biduk, untuk melihat keajaiban alam yang lain! :)
Trip wisatakita.com
cukup recommended. Guidenya, Mas Daniel orangnya asik dan cekatan. Tripnya juga
jelas serta lengkap dan yang paling buat saya amaze adalah wisatakita punya
life jacket yang dicustomize sendiri dengan bordiran nama tripnya. Hahahaha.
Baru nemu kali ini!
Untuk postingan desa biduk biduk dan Labuan cermin dapat dilihat
di sini >> Desa Biduk-Biduk dan Labuan Cermin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar